Senin, 27 Juni 2011

'Pil Karet' Cita Rasa Berbas Pantai

Ada yang pernah telan Pil Karet? Atau sama sekali belum pernah melihat atau mendengar sejenis pil yang terbuat dari karet? Kalo belum, yok kita coba mencicipi 'Pil Karet' khas produksi masyarakat Berbas Pantai.

Kurang lebih dua pekan terakhir ini, masyarakat dan aparat Kelurahan Berbas Pantai disibukkan dengan pesta demokrasi tingkat RT dimana masa kepengurusan RT yang lama telah berakhir sehingga perlu diadakan Pemilihan Ketua RT yang baru yang selanjutnya akan menyusun kepengurusan untuk masa 3 (tiga) tahun ke depan (Periode 2011-2014) sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan. Istilah Pemilihan Ketua RT memang sudah dikenal, tetapi jika istilah tersebut diakronimkan dan kemudian diplesetkan lagi menjadi 'Pil Karet' mungkin belum banyak dikenal. Yang pastinya istilah Pil Karet bukan istilah resmi, hanya istilah guyonan teman-teman di kelurahan yang dimaksudkan untuk mempermudah penyebutannya. Jadi sekarang cukup jelas maksud Pil Karet tersebut di atas, dan bagi yang semula penasaran tidak perlu lagi 'berburu' pil karet sekedar untuk mencicipi atau menuntaskan rasa penasarannya.

Pelaksanaan pemilihan ketua RT di Kelurahan Berbas Pantai tidak dilaksanakan secara serempak. Dari pihak kelurahan hanya memberikan batasan jadwal pelaksanaan mulai tanggal 13 - 24 Juni 2011 dan hasilnya harus disampaikan ke kelurahan paling lambat tanggal 27 Juni 2011. Berdasarkan monitoring pelaksanaan sebenarnya ada beberapa RT yang terpaksa melewati jadwal yang ditentukan karena adanya berbagai permasalahan di internal RT masing-masing. Teknis pelaksanaan pun bervariasi dari setiap wilayah RT, mulai dari yang sangat sederhana hingga yang terkesan agak meriah dengan mengadopsi teknis pelaksanaan Pemilu atau Pemilukada.

Ada beberapa hal menarik, unik, seru bahkan 'lucu-lucuan' dalam pelaksanaan pemilihan RT kali ini. Di sini hanya akan diberikan beberapa sampel untuk memberikan gambaran keunikan tersebut.

Seperti pelaksanaan pemilihan pada hari Minggu, 26 Juni 2011 dimana ada tiga RT yang melaksanakan pemilihan yakni RT. 07, RT. 11 dan RT. 20. 

KANDIDAT : Rohani dan Abdullah, calon Ketua RT. 07
Pemungutan suara untuk RT. 07 mengambil lokasi di samping Masjid Asyyuhada, Jl. Sultan Hasanuddin. Pelaksanaannya cukup tertata rapi, mulai dari kepanitiaan, logistik pemilihan hingga tempat pemungtan suara yang terkesan mewah untuk ukuran pemilihan Ketua RT. Seperti diungkapkan oleh Kasi Tata Pemerintahan Kelurahan Berbas Pantai, Dimas Saputro, S.STP. sesaat setelah acara penghitungan suara bahwa pelaksanaan pemilihan di RT. 07 termasuk yang paling rapi. Hal ini ditandai dengan kesiapan panitia yang cukup baik, adminstrasi pemilihan yang tertata lengkap dan rapi, tempat pemilihan yang representatif. Untuk kebutuhan logistik pemilihan, panitia menyiapkan bilik suara, kotak suara, surat suara yang yang didesain seperti suarat suara Pemilu yang dilengkapi dengan foto, nama dan nomor urut calon Ketua RT.


ALA PEMILU : Model kertas suara pemilihan ketua RT. 07
MEGAH : Tempat Pemilihan Ketua RT. 07 menggunakan tenda
Sebelumnya ada prediksi bahwa pelaksanaan pemungutan suara di RT. 07 dan RT. 20 akan berlangsung seru karena ada kumungkinan terjadi perolehan suara yang cukup bersaing. Namun untuk RT. 07 ternyata prediksi tersebut agak meleset karena hasil perolehan suara menunjukkan kemenangan yang cukup signifikan di pihak Rohani yang dikenal sebagai Ketua RT. 07 periode sebelumnya dengan perolehan suara sebanyak 65 sedangkan rivalnya, Abdullah hanya mampu meraih 22 suara.

SIGNIFIKAN : Kemenangan di pihak Rohani
Kemenangan di pihak Rohani sebagai Ketua RT. 07 Kelurahan Berbas Pantai periode 2011-2014 disambut dengan suka-ria warga yang ditunjukkan dengan aksi mengguyur air Si Pemenang yang menyebabkan ia terpaksa berbasah ria di antara kerumunan warga. Ucapan selamat pun disampaikan oleh seluruh warga termasuk beberapa warga lain dan aparat kelurahan yang turut menyaksikan acara 'akbar' tingkat RT tersebut.
BASAH : Yang menang diguyur air
Tidak ketinggalan Abdullah yang harus menerima kekalahan pun turut mengucapkan selamat kepada Rohani atas terpilihnya sebagai ketua RT. 07.
KOMPAK : Yang kalah harus terima
Nuansa agak berbeda terlihat pada pemilihan Ketua RT. 11 yang berlangsung di salah satu rumah warga. Warga cukup antusias mengikuti prosesi pemilihan. Seperti halnya di RT. 07, pemilihan di RT. 11 diikuti oleh dua orang kandidat yaitu Ambo Ala yang juga merupakan Ketua RT periode sebelumnya bersaing dengan Ida. Ada fenomena menarik dari pemilihan ketua RT di Kelurahan Berbas Pantai dimana diramaikan oleh kandidat dari kaum perempuan termasuk Rohani di RT. 07 dan Ida di RT. 11.
ANTUSIAS : Kerumunan warga di lokasi Pemilihan Ketua RT. 11 
Jika prediksi awal terhadap pemilihan di RT. 07 meleset, berbeda dengan RT. 11 yang semula diduga akan cukup ketat persaingannya. terbukti dari hasil perolehan suara yang cukup seimbang dimana Ambo Ala memperoleh 55 suara dan Ida memperoleh 52 suara dan 1 suara batal. Perbedaan tipis ini membawa Ambo Ala melanjutkan kepemimpinannya di RT. 11. Sama halnya dengan perlakuan yang diterima Rohani saat menuai kemenangannya, Ambo Ala pun tak dapat terhindarkan dari guyuran air warga yang sejak awal sudah menyiapkannya walaupun kurang tepat mengenai sasaran ketika seorang warga terpaksa kena basah karena berada di dekat target penyiraman.
TIPIS : Ida harus mengakui 'kesaktian' Ambo Ala

SERIUS : Suasana penghitungan suara di RT. 11
MASIH SAKTI : Ambo Ala memenangkan pertarungan
Di tempat lain, tepatnya di Gedung Terpadu Kelurahan Berbas Pantai, susana lebih adem dalam acara pemilihan Ketua RT. 20 dimana diusung tiga orang kandidat yakni Burhanuddin yang juga merupakan Ketua RT periode sebelumnya bersaing dengan Ratnawati dan Jamaluddin. Teknis pemilihan di tempat ini cukup sederhana dibanding dengan dua RT yang telah disebutkan sebelumnya. Meskipun di sini disiapkan bilik suara dan kotak suara, tetapi kertas suara masih menggunakan standar dari kelurahan berupa potongan kertas dengan tanda khusus. Pemberian tanda pilihan pun dengan cara menulis nomor urut calon di kertas tersebut, berbeda dengan RT. 07 dan RT. 11 dengan cara mencoblos. 

Sudah diduga sebelumnya bahwa Burhanuddin masih tetap berjaya dalam pencalonan kali ini. Hal ini diyakini mengingat sepak-terjang Burhanuddin selama menjabat ketua RT masih lebih dapat diandalkan dibanding dengan 2 calon lainnya.  Keyakinan ini tidak meleset ketika terbukti perolehan suara Burhanuddin saat perhitungan sebanyak 74, Ratnawati 17, Jamaluddin 12 dan 1 suara batal.
MASIH BERJAYA : Burhanuddin kembali memimpin RT. 20
KENA SIRAM : Ya...., basah deh....!!!
Masih banyak kisah unik yang lain di balik hiruk pikuk Pil Karet ala Berbas Pantai dimana di sini terdapat 24 RT. Ada yang terpilih secara aklamasi karena tidak ada calon lain yang menjadi rivalnya. Ada yang terpilih secara mutlak secara tak terduga seperti yang terjadi pada RT. 15 dimana Abdul Hamid terpilih kembali. Dan masih banyak lagi hal-hal terpendam lainnya yang dapat menjadi cerita unik jika diangkat dan dikisahkan dengan penuturan yang khas seperti khasnya Pil Karet yang diproduksi dengan cita rasa Berbas Pantai.

Foto-Foto Lainnya
Suasana di  kediaman Ambo Ala
Penghitungan suara di RT. 07
Penghitungan suara di RT. 20
Sambutan Kasi Tata Pemerintahan, Dimas Saputro, S.STP. di RT. 07

Kerumunan warga yang ingin menyaksikan penghitungan suara di  RT. 11


Video
                                                        Sambutan Ketua RT. 07 terpilih

Kamis, 16 Juni 2011

Bantu Pembangunan Masjid Nurul 'Ain

'Mesjid kampung'. Sebenarnya saya bertanya-tanya setelah melihat tulisan yang terpampang di bagian depan dinding mesjid ini. Mengapa mesjid kampung? Entahlah. Saya sendiri tidak begitu mengerti sistem tata nama atau klasifikasi masjid di Indonesia. Yang pasti masjid ini terletak di sebuah dusun yang sebenarnya tidak begitu terpencil, apalagi kampung ini sudah terjangkau jaringan listrik PLN. Dari segi transportasi juga tidak terasing karena kendaraan bermotor roda dua atau lebih juga sudah berlalu  lalang di tempat ini. Hanya saja infrastrukturnya tidak begitu mendukung karena badan jalannya masih tanah yang sudah pasti saat hujan jalannya jadi becek. Begitu pula pada saat panas dan kering akan berdebu.

Masjid Nurul Ain, satu-satunya mesjid di kampung Waetuwo, Desa Arallae, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.   Tidak ada catatan  pasti kapan masjid ini mulai dibangun. Tapi berdasarkan penuturan warga setempat, masjid tersebut dibangun sekitar tahun 1970-an.  Pada saat itu bangunan masih terbuat dari kayu dimana dinding dan lantainya terbuat dari kayu cendana. Sekitar tahun 1980-an, masjid ini pernah dipugar dan dibangun kembali secara permanen dengan model dan konstruksi yang sangat sederhana. Seiring dengan perjalanan waktu, kondisi masjid yang menjadi satu-satunya tempat beribadah masyarakat sekitar ini sudah tidak layak. Dari segi fisik sudah mulai usang dan tidak nyaman sebagai tempat ibadah. Begitupula daya tampung jamaah sudah tidak memadai.

Masjid Nurul 'Ain
Menyadari arti penting masjid Nurul 'Ain bagi waraga kampung Waetuwo, maka atas inisiatif pengurus masjid, pada awal tahun 2011, masjid ini kembali akan dipugar. Dengan modal swadaya masyarakat, mulailah diapasang fondasi untuk mengawali pembangunan masjid tersebut. Hingga beberapa bulan berjalan, pembangunan berhenti pada tahap pemasangan fondasi karena tidak cukup anggaran untuk melanjutkan tahap pembangunannya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pengurus adalah membuat proposal bantuan pembangunan kepada pemerintah daerah setempat tetapi hingga saat ini belum ada tanggapan sama sekali.


Sebagai bentuk kepedulian, maka bersama catatan singkat ini dibuka kesempatan kepada para dermawan untuk turut ambil bagian dalam aksi amal jariyah membantu pembangunan masjid tersebut. Semoga dengan uluran tangan bagi para dermawan akan membuka cahaya yang menjadikan warga kampung ini sebagai pencinta masjid dengan senantiasa memakmurkannya, menjalankan aktifitas ibadah dengan khusyu'.
Bagi para dermawan yang berniat membantu dapat menghubungi pengurus Masjid Nurul 'Ain :
  • Ketua : Bpk. H. Amir / No. HP. 0813 5593 8563
  • Sekretaris : Ibu Armawati / No. HP. 0852 4256 5223
  • Bendahara : Bpk. Muchtar / No. HP. 0813 3972 1195
Alamat : Waetuwo, Desa Arallae, Kec. Kahu, Kab. Bone, Sulawesi Selatan.
Atau dapat menyalurkan bantuannya melalui rekening Bank BRI nomor 3421-01-017676-53-2 a.n. Muchtar.

Sumber : http://bunyamien.blogspot.com/2011/06/pembangun-masjid-nurul-ain.html